KECANGGIHAN TEKNOLOGI BARU DI PIALA DUNIA 2022 QATAR
Seperti diketahui, Piala Dunia 2022 yang diselenggaran di Qatar pada 20 November dan berakhir pada 18 Desember 2022. Ajang empat tahunan ini akhirnya diadakan kembali di Asia setelah kali terakhir diselenggarakan pada dua dekade silam saat edisi Piala Dunia 2002 Korea Selatan dan Jepang.
Pada turnamen bergengsi dunia ini ternyata banyak hal-hal baru terutama dibidang teknologi. Dengan berbagai kemajuan teknologi sepak bola ini ada beberapa perubahan pada edisi kali ini.
Lalu, apa saja kecanggihan teknologi yang dipamerkan di ajang Piala Dunia 2022 di Qatar ini?
- Bola Terhubung
- Offside Semi-otomatis (3D Animation)
- Cooling Technology
- Video Assistant Referees (VAR)
- Bonocle dan Feelix Palm
Sumber : www.adidas.co.id
Al Rihla yang menjadi bola resmi Piala Dunia 2022 yaitu teknologi bola terhubung yang dapat menyampaikan data waktu nyata ke official Video Assistant Referees (VAR) agar informasi sampai dengan cepat dan guna membantu mengoptimalkan pengambilan keputusan oleh wasit.
Bola ini dirancang memiliki Adidas Suspension System ditengah bola dengan sensor gerak yang melacak setiap sentuhan permainan dari pemain. Sensor gerak di dalam bola akan mengumpulkan data pergerakan bola yang sangat akurat, yang kemudian akan dikirimkan ke Video Match Official.
Teknologi ini akan berkolaborasi dengan Teknologi Offside Semi-otomatis FIFA yang baru. Pada Piala Dunia 2022 ini adalah pertama kalinya menampilkan teknologi bola terhubung.
Sumber : Twitter/@fifamedia
FIFA mengumumkan bahwa akan menggunakan teknologi semi - automated offside di Piala Dunia 2022 Qatar untuk membuat keputusan offside lebih cepat dan akurat.
Apa itu teknologi semi - automated offside?
Teknologi semi-automated offside adalah alat pendukung bagi official di lapangan untuk membantu mereka membuat keputusan offside yang lebih cepat, tepat, dan akurat.
Setelah keputusan VAR dibuat, kemudian data yang dihasilkan oleh kamera dan bola akan dibuat modelnya dalam animasi 3D otomatis untuk menggambarkan posisi yang tepat ketika para pemain offside.
FIFA mengklaim keseluruhan proses tersebut bisa dilakukan dalam hitungan detik, meskipun membutuhkan lebih sedikit waktu untuk membuat keputusan rata-rata 70 detik.
Sumber : Twitter/@QNAEnglish
Qatar juga telah mengembangkan teknologi pendingin canggih yang berfungsi menjaga suhu stadion sekitar 68°F atau suhu ideal untuk membantu para pemain dan penonton untuk tetap sejuk saat berada di dalam stadion.
Cara kerja teknologi ini yaitu melalui teknik sirkulasi udara, udara hangat disedot ke dalam sistem pendingin stadion, dibersihkan dengan air, didinginkan kembali, disaring, dan dipompa keluar lagi. Begitu sampai di stadion, udara dingin didorong masuk ke lapangan pertandingan dan area tempat duduk penonton. Sistem ini menggunakan insulasi dan cooling spot untuk menjadi tetap ramah lingkungan.
Sumber : www.dailymail.co.uk
Video Assistant Referees (VAR) yang digunakan di piala dunia Qatar didukung oleh inovasi baru yaitu Semi-automated offside technology menggunakan 12 kamera berteknologi tinggi yang ditempatkan di berbagai penjuru stadion. Kamera berbasis AI tersebut dapat melacak pergerakan bola dan 29 bagian tubuh pemain secara real-time.
Ketika terdeteksi offside misalnya, sistem VAR secara otomatis melakukan analisis apakah posisi pemain depan lebih maju dari pemain belakang terakhir saat bola dimainkan atau tidak. Kemudian, hasilnya bakal disampaikan kepada wasit untuk menentukan keputusan akhir.
Setelah wasit menyatakan posisi pemain offside, sistem VAR secara otomatis juga akan menunjukkan render gambar 3D untuk menunjukkan lokasi dimana offside terjadi. Hebatnya, gambar tersebut juga disiarkan ke layar di dalam stadion dan dibagikan ke layar TV atau platform lainnya secara real-time.
Sumber : Bonocle.co
Bonocle dan Felix Palm merupakan produk revolusioner yang akan membantu para penyandang tunanetra dalam menikmati Piala Dunia.
Jadi, apa sih yang Bonocle dan Feelix Palm lakukan untuk membantu penyandang tunanetra?
Bonocle adalah platform hiburan braille pertama di dunia. Dengan menggunakan fungsi transcoding dan teknologi Bluetooth, bonocle sendiri akan mengubah konten digital seputar Piala Dunia menjadi huruf braille.
Selain Bonocle, ada juga teknologi Felix Palm yaitu komunikator telapak tangan dengan fitur taktil (perabaan), juga akan digunakan di Qatar. Dengan menggunakan impuls listrik, Feelix Palm menawarkan pesan seperti huruf braille kepada tunanetra tanpa membatasi gerakan fisik atau pendengaran mereka.